Pakaian Tradisional
Kimono terdiri dari
banyak warana, model dan ukuran. Para pria biasanya memakai kimono berwarna
gelap, sedangkan para wanita memakai warna cerah atau warna-warna pastel,
khususnya untuk para wanita muda, mereka biasanya mengenakan kimono berwarna
cerah dengan aksen pola
abstrak yang rumit dan juga pola floral.
Kimono yang dipakai oleh wanita yang
sudah menikah, tentu berbeda dengan kimono yang dipakai oleh wanita yang belum
menikah. Kimono yang dipakai oleh wanita yang sudah menikah disebut Tomesode
yang bagian-bagian kimononya terpisah karena pola-pola gambar di kimononya ada
di bawah bagian pinggang. Kimono yang dipakai oleh wanita yang belum menikah
disebut Furisode, yang dapat dikenali dari bagian lengannya yang sangat panjang
dengan panjang 39-42 inci, kimono ini menandakan seorang wanita masih lajang.
Gaya Kimono pun
berubah-ubah sesuai dengan musim. Di musim semi, Kimono yang dipakai kebanyakan
berwarna cerah musim semi dengan bordiran bunga-bunganya. Saat musim gugur,
kimono tidak berwarna terlalu cerah, biasanya berwarna musim gugur seperti
gradasi warna oranye tua hingga coklat muda. Di musim dingin, kimono dibuat
dari kain flannel yang lebih berat menjaga suhu tubuh si pemakai agar tetap
hangat. Untuk musim panas, Kimono lebih kasual dan ringan yang disebut dengan
Yukata.
Kimono yang lebih elegan adalah
Uchikake, terbuat dari kain sutra panjang yang biasanya dipakai oleh pasangan
pengantin dalam upacara pernikahan. Uchikake biasanya dihiasi dengan bordir
bergambar burung atau bunga dari benang emas atau perak.
Ukuran kimono sendiri tidak memiliki
ukuran pasti seperti pakaian-pakaian barat. Ukuran kimono biasanya hanya
didasarkan pada perkiraan dan teknik-teknik tertentu yang membuat kimono sesuai
ukuran tubuh si penggunanya.
Obi adalah bagian penting dari
Kimono. Obi adalah kain yang digunakan sebagai ikat pinggang yang biasanya
dipakai untuk berbagai macam pakaian tradisional Jepang, tapi paling sering
digunakan bersama kimono. Obi untuk wanita biasanya berukuran lebih lebar dan
besar, sedangkan untuk pria, obinya lebih tipis dan kecil.
Kebanyakan orang Jepang kini, hanya
memakai kimono di rumah, di tempat yang santai atau bahkan saat menjamu tamu.
Untuk acara yang lebih formal, para pria biasanya menggunakan Haori dan Hakama,
yaitu bagian atas kimono seperti mantel dan bagian bawah kimono, yang seperti
rok, yang terpisah. Hakama biasanya diikat di bagian pinggang dan panjangnya
hingga pergelangan kaki. Awalnya Hakama hanya digunakan oleh pria saja, tapi
belakangan ini para wanita pun ikut mengenakannya.
Pakaian tradisional lainnya yaitu
Happi yang tidak terlalu terkenal seperti Kimono. Happi adalah mantel berlengan
lurus yang biasanya dijahit dengan lambang keluarga dan sering digunakan oleh
petugas pemadam kebakaran.
Jepang juga
memiliki alas kaki yang khas, yaitu Tabi. Tabi adalah kaus kaki setinggi
pergelangan kaki dan biasanya dipakai bersama kimono. Tabi didisain untuk dapat
dikenakan bersama Geta. Geta sendiri adalah sandal kain yang beralas kayu
tebal.
08.39 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)