Ate naku tadayou traffic jam
Machi wa muchitsujo sosogu ame wa acid rain
Asu he no kuuseki mo naku
Mayoeru bokura wa yumemiteru electric ship
Iku kuru ka shire nai akogare no toki
Kusuburu kanjou wa, tada damatte matterare nai.

Miageta nara yozora o kiri saite
Kake noboru JET bokura o michibiku
Sabi tsuita hane wa mada kuchi hatecha inai
Yatsu yori atsui hoeageru tamashii
Saa mezamero next age

Mussu ni zoushoku suru trap

Hitotsu misureba warai toba sare delete
Mirai wa kasouteki kuukan e
Kekkyoku tashika na mono wa kono omoi dake sa.
Nagameru bakari no moe iku honoo
Bou ni furu chansu o tada damatte matterrre nai.

Miageta nara yozora o kiri saite
Kake noboru JET bokura o michibiku
Shinjiru mama hashire kitto mada maniau
Hane agaru SPEED kesshite nogasa nai
Saa tobi nore NEXT AGE.

Tsukaisuterare tatte mikaeshite yaru sa
ZERO kara no jiyuu wo torikonda saikyou no monster

Maki agatta gouon ni mamirete byouyomi no start
Kodou ni awasete say three two one go
Kimi ga miageta nara takaku kake noboru jet
Bokura ga tabidatsu
Saa tobinore space age
You viritual generation


Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame ja nakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Izen to shite shinobiyoru kodoku
Uchigawa ni tomoru rousoku
Nigiwau ba ni gouka na shanderia to wa urahara ni

Tarinai kotoba no
Kubomi o nani de umetara ii n' darou
Mou wakaranai yo

Semete yume no naka de
Jiyuu ni oyogetara anna sora mo iranai no ni
Kinou made no koto o
Nuritsubusa nakute mo asu ni mukaeru no ni

Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame ja nakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Rettoukan to no wakai wa
Kantan ni wa kanawanaisa
Jiishiki no teppen ni suwaru
Kagami ga utsusu hanabira

Furishiboru you ni
Kogoreta ai wo sakende miru keredo
Modokashikute

Meguru toki no naka de
Kizuguchi wa yagate
Kasabuta ni kawatte iku
Kimi wa sore o matazu
Totemo utsukushiku
Totemo hakanage de


Hagare ochita ato no
Ubuge no you ni
Hi damari no naka de furueru inori
Ima wa muri ni dareka no koto wo
Ai sou to omowanakute ii no ni

[instrumental]

Toki ni kono sekai wa
Ue wo muite
Aruku ni wa sukoshi mabushii sugiru ne
Shizumu you ni
Me wo fuseru to
Kawaita chimen ga namida wo susuru

What do you remember?
I know anytime
Subete wo uketomenakute ii yo
What do you remember?
I know anytime
Koraeru koto dakedo
Yuuki ja nai

Hora kaze ga ugoki dashita
Mada akirametari wa shinai
Taiyou wo kumo no saki ni kanjiru kyakufuu de

Irou to Kono mune wa
Yume wo egaiteku yo dokomademo takaku
Jiyuu ni mau no sa My Heart draws a dream

Oh oritatsu kanata de me wo aketara 
Egao no mama no kimi ni aeru ki ga shite

Rurarara Aeru to ii na rarara

Nee iki wo awasetara
Motto takaku toberu hazusa
Soko kara wa mirai ga mieru kana?
Futari de arouto

Kono mune wa
Yume wo egaiteku yo harukanaru toki wo
Tobi koeteku no sa my Herat draws a dream
Itsu no hi ka kitto kanau to ii na
Egao no mama no kimi de irareru noni

Saa te wo nobashi
Ima, tokihanatou
Kokoro wa dare mo shibarare wa shinai
Shisen wa hizashi wo toraeteru
Donna sameta sekai de mo

Dare mo minna

Yume wo egaku yo
Yume wo egaku yo
Yume wo egaku yo
Our Hearts draw a dream
Yume wo egaku yo
Yume wo egaku yo
Yume wo egaku yo hora

Oh oritayatte kanata de me wo aketara
Aa egao no mama no kimi ni aeru to ii na


Pakaian Tradisional


 Pakaian tradisional Jepang termasuk salah satu unsur kebudayaan yang membedakannya dari negara lain. Kimono, pakaian tradisional Jepang yang artinya “sesuatu yang dikenakan”. Awalnya, kata ‘Kimono’ ditujukan untuk semua jenis tipe pakaian, tapi pada akhirnya, kata itu merujuk pada pakaian panjang yang disebut ‘Naga-gi’, yang hingga hari ini masih sering dikenakan oleh pria, wanita dan juga anak-anak pada acara-acara khusus.
Kimono terdiri dari banyak warana, model dan ukuran. Para pria biasanya memakai kimono berwarna gelap, sedangkan para wanita memakai warna cerah atau warna-warna pastel, khususnya untuk para wanita muda, mereka biasanya mengenakan kimono berwarna cerah dengan aksen pola abstrak yang rumit dan juga pola floral.



Kimono yang dipakai oleh wanita yang sudah menikah, tentu berbeda dengan kimono yang dipakai oleh wanita yang belum menikah. Kimono yang dipakai oleh wanita yang sudah menikah disebut Tomesode yang bagian-bagian kimononya terpisah karena pola-pola gambar di kimononya ada di bawah bagian pinggang. Kimono yang dipakai oleh wanita yang belum menikah disebut Furisode, yang dapat dikenali dari bagian lengannya yang sangat panjang dengan panjang 39-42 inci, kimono ini menandakan seorang wanita masih lajang.



Gaya Kimono pun berubah-ubah sesuai dengan musim. Di musim semi, Kimono yang dipakai kebanyakan berwarna cerah musim semi dengan bordiran bunga-bunganya. Saat musim gugur, kimono tidak berwarna terlalu cerah, biasanya berwarna musim gugur seperti gradasi warna oranye tua hingga coklat muda. Di musim dingin, kimono dibuat dari kain flannel yang lebih berat menjaga suhu tubuh si pemakai agar tetap hangat. Untuk musim panas, Kimono lebih kasual dan ringan yang disebut dengan Yukata.
Kimono yang lebih elegan adalah Uchikake, terbuat dari kain sutra panjang yang biasanya dipakai oleh pasangan pengantin dalam upacara pernikahan. Uchikake biasanya dihiasi dengan bordir bergambar burung atau bunga dari benang emas atau perak.
Ukuran kimono sendiri tidak memiliki ukuran pasti seperti pakaian-pakaian barat. Ukuran kimono biasanya hanya didasarkan pada perkiraan dan teknik-teknik tertentu yang membuat kimono sesuai ukuran tubuh si penggunanya.
Obi adalah bagian penting dari Kimono. Obi adalah kain yang digunakan sebagai ikat pinggang yang biasanya dipakai untuk berbagai macam pakaian tradisional Jepang, tapi paling sering digunakan bersama kimono. Obi untuk wanita biasanya berukuran lebih lebar dan besar, sedangkan untuk pria, obinya lebih tipis dan kecil.
Kebanyakan orang Jepang kini, hanya memakai kimono di rumah, di tempat yang santai atau bahkan saat menjamu tamu. Untuk acara yang lebih formal, para pria biasanya menggunakan Haori dan Hakama, yaitu bagian atas kimono seperti mantel dan bagian bawah kimono, yang seperti rok, yang terpisah. Hakama biasanya diikat di bagian pinggang dan panjangnya hingga pergelangan kaki. Awalnya Hakama hanya digunakan oleh pria saja, tapi belakangan ini para wanita pun ikut mengenakannya.
Pakaian tradisional lainnya yaitu Happi yang tidak terlalu terkenal seperti Kimono. Happi adalah mantel berlengan lurus yang biasanya dijahit dengan lambang keluarga dan sering digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.



Jepang juga memiliki alas kaki yang khas, yaitu Tabi. Tabi adalah kaus kaki setinggi pergelangan kaki dan biasanya dipakai bersama kimono. Tabi didisain untuk dapat dikenakan bersama Geta. Geta sendiri adalah sandal kain yang beralas kayu tebal.